Tuesday, January 25, 2011

2. Teknologi Pada Zaman Kuno, Dari Mana Datangnya?....

 Pumapunku
Bukti yang paling mendukung teori adanya campur tangan alien / teknologi modern di masa prasejarah adalah adanya kompleks peninggalan Pumapunku di dataran tinggi Bolivia, di mana secara logikal memang tidak masuk akal.
Di Pumapunku ada runtuhan struktur megalitikum yang telah dihancurkan oleh gempa bumi yang sangat dahsyat. Blok-blok yang runtuh di Pumapunku sangat menakjubkan, yang mana bentuk dari blok-blok yang berselerakan mempunyai potongan / bentuk yang sempurna dan memiliki ukuran yang sama dan bahkan lebih menyerupai puzzle-puzzle.
Belum ada yang tahu pasti bagaimana suku Indian Aymara mengangkut batu-batu (800 ton/pcs) ke sana, padahal dataran itu berada pada 4.000 meter di atas permukaan laut.

Kita semua tahu, bahawa untuk mendirikan sebuah bangunan seperti Pumapunku memerlukan penulisan, perancangan, dan idea bagaimana tiap-tiap bahagian pecahan memiliki fungsi masing-masing dan bagaimana cara menyatukannya, tapi para ahli pengkaji telah sepakat bahawa suku Indian Aymara tidak pernah mengenal tulisan. Adalah mustahil bagi mereka membina puzzle Pumapunku tanpa perancangan?

Dari segi kualiti, pembinaan batu di Pumapunku sangatlah sempurna, seperti dilakukan oleh mesin, untuk memotong dengan ukuran tertentu, membuat lubang, bahkan membuat cekungan panjang dengan ukuran sangat kecil (millimeter), dan tiap-tiap batu mempunyai bentuk dan ukuran yang sama besar.

Padahal material-material batu yang digunakan adalah batu diorite dan granit, batu diorite adalah salah satu batu yang paling keras yang hanya mampu dikalahkan oleh berlian, para arkeologi membuat kesimpulan alat yang digunakan oleh suku Aymara mungkin memiliki mata berlian atau berbahan berlian, namun tak seorang pun arkeologi yang mampu menerangkan bagaimana Indian Aymara membuat blok-blok batu tersebut.







Tengkorak Purba Ada Kesan Tembakan?

Pada 17 Jun 1921, Tom Zwigelaar menemui sebuah tengkorak manusia purba yang kemudian dikenal sebagai Broken Hill Skull di Kawbe, Zambia (Rhodesia Utara). Para ahli mengidentifikasikan bahawa tengkorak ini berusia antara 125.000 - 300.000 tahun. Dipercayai berkait dengan jenis Homo Heidelbergensis, nenek moyang Neanderthal di Eropa. Arthur Smith Woodward (1864-1944) yang kemudian menerima penemuan ini untuk diteliti menggolongkannya ke dalam jenis baru iaitu Homo Rhodesiensis. Namun yang kemudian mengherankan para ahli adalah  lubang kecil berdiameter 8 mm yang menembus kedua sisi tengkorak tersebut, kerana hanya mungkin terjadi disebabkan satu tembakan peluru dengan kelajuan yang sangat tinggi dan terjadi ketika manusia purba ini masih hidup. Kesimpulan ini diperkuat oleh hasil penelitian otoritas forensik Jerman. Ini bererti sudah ada alatan menembak berteknologi tinggi pada masa Palaelolithik Afrika tersebut. Tengkorak manusia purba berlubang tembakan ini kini disimpan di British Museum, London.

No comments:

Post a Comment